Konfigurasi Dasar WAN

Praktikum Konfigurasi Dasar Wireless LAN 11.1 Tujuan - Menjelaskan Mode yang ada pada WLAN - Menjelaskan Konfigurasi WLAN - Mengetahui Indikator Kerja WLAN 11.2 Peralatan - Wireless Access Point - 2 buah Wireless Adapter - 2 buah PC desktop/laptop 11.3. Teori Penunjang -Mode Jaringan WLAN Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, kan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan engan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing computer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel. A. Mode Ad-Hoc Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad- hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar 1. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut. B. Mode Infrastruktur Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur. Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN. a. Komponen-Komponen WLAN Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu: 1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio. 2.Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus). 3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus). 4. Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng. Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bisa menampung banyak namun akan terjadi kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point. Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set iDentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point. Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio requency (RF), dan men-decrypt kembali data dari sinyal RF. 11.4. Langkah-langkah Percobaan Mode Infrastruktur Untuk melakukan komunikasi 2 buah komputer atau lebih pada mode Infrastruktur, semua komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan wireless harus memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi dan Access Point. Berikut adalah langkah-langkah instalasi dan konfigurasinya : 11.4.1 Konfigurasi Access Point Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang instalasi perangkat access point. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Letakkan Access Point pada tempat yang optimum, biasanya berada di tengahtengah dan line of sight dengan PCs maupun wireless accessories (adapter dan router). 2. Tempatkan antenna pada posisi dimana antenna mampu mengover wireless network dengan baik. Normalnya, performansi yang paling baik adalah antenna diletakkan pada tempat yang lebih tinggi. 3. Hubungkan AC power adapter ke socket power Acces Point. 4. Hubungkan ujung kabel UTP straight ke Access Point dan ujung kabel lainnya ke switch. 5. Klik Start, Connect To, lalu pilih Show All Connection pada komputer. 6. Klik kanan pada Local Area Connection lalu pilih Status 7. Klik Properties pada Local Area Connection Status, Lalu klik properties pada internet Protokol TCP/IP. 8. Setting IP Address komputer anda dengan IP 192.168.1.2 subnet mask 255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1 9. Buka net browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada net browser anda kosong. 10. Ketik 192.168.1.1 dalam Address field net browser. 192.168.1.1 merupakan IP address default dari Access Point Linksys ini. 11. Ketik admin pada username dan pada password (username dan password default Access Point Linksys ini adalah admin) 12. Setting tab setup seperti dibawa ini : Internet Setup - Internet Connection type : Automatic Configuration – DHCP - Optional Setting - Router Name : WRT54G (default) - Host Name : (kosong) - Domain Name : (kosong) - MTU : Auto (default) Network Setup - Router IP : - Local IP Address : 192.168.1.1 (default) - Subnet Mask : 255.255.255.0 - Network Address Server Setting - DHCP Server : Enable (Access Point memberikan alamat IP pada masing-masing Host secara otomatis) - Starting IP Address : 192.168.1.100 (IP yang akan diberikan imulai dari 192.168.1.100) - Maximum Number : 50 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP of DHCP User oleh akses point dibatasi hanya 50 host) - Client Lease Time : 0 (default) - Static DNS 1,2,3 : 0.0.0.0 (default) - WINS : 0.0.0.0 (default) - Time Setting - Time Zone : (GMT+07.00 Thailand, Rusia) - Klik Save Settings 13. Klik Tab Wireless, lalu konfigurasi seperti berikut : - Wireless Network Mode : Mixed (default Access Point yang akan support pada standard 802.11b dan 82.11g) - Wireless Network Name : Lab Wireless (Nama Access Point yang akan SSID) terdeteksi di jaringan wireless ) - Wireless Channel : 6-2.437 GHz (default kanal yang digunakan) - Wireless SSID Broadcast : Enabled (SSID akan dibroadcast ke jaringan wireless) 14. Klik Save Settings 4.1.2 Konfigurasi Client Hubungkan kabel USB pada port USB adapter, lalu hubungkan kabel USB pada port USB komputer. 1. Windows XP akan secara otomatis mendeteksi adapter. Masukkan CD-ROM setup pada CD-ROM drive. Kemudian Setup wizzard akan otomatis muncul jika tidak, run manual dengan setup.exe dari driver) 2. Klik pada tombol next setelah memilih Install 3. Pada licence agreement klik Next. 4. Setelah tahap instalasi selesai akan tampil window Creating a Profile dan secara otomatis wireless adapter akan mencari sinyal di sekitar yang aktif. 5. Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect. Maka Usb Wireless Adapter akan erhubung dengan Access Point Lab Wireless. pabila ingin menggunakan Wireless Network Connection di Windows, maka kita arus me-non aktifkan Linksys Network Monitor terlebih dahulu. langkahnya sebagai berikut yaitu: 1. Klik kanan pada Linksys Network Monitor, lalu klik Use Windows XP Wireless Configuration 2. Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada taskbar, lalu pilih view Available Wireless Networks. 3. Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect. Maka Usb Wireless Adapter akan terhubung dengan Access Point Lab Wireless. Mode Ad-Hoc Pada mode Ad-Hoc ini, untuk melakukan interaksi dengan komputer lain, semua computer yang akan dihubungkan harus memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi . Salah satu komputer pada mode ini dijadikan SSID Broadcaster. Berikut adalah langkah-langkah instalasi dan konfigurasinya pada salah satu komputer yang ingin dijadikan SSID broadcaster : 1. Aktifkan Wireless adapter masing – masing komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan 2. Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada taskbar lalu pilih View Available Wireless Networks, maka akan muncul . 3. Klik Change the order preferred Network 4. Klik Add pada kolom Preferred Network, lalu ketikkan Nama Network yang akan digunakan pada kolom Network Name. Perhatikan gambar 19. contoh nama SSID broadcasternya adalah Ad Hoc. 5. Klik Ok 6. Kembali pada status gambar 18 Klik refresh Network list maka akan muncul koneksi ad-Hoc dengan nama SSID Ad Hoc. 7. Kemudian pilihlah opsi Change advance setting pada bagian kiri. Klik 2 kali pada opsi internet protoco(TCP/IP) 8. Kemudian setting pada masing masing komputer dengan IP address yang berbeda dengan aturan 192.168.1.xxx dengan xxx adalah sesuai angka yang diharapkan dalam range 1s/d 254. misal (192.168.1.65) 9. tentukan Subnet mask-nya dengan 255.255.255.0 untuk membentuk jaringan lokal. kosongkan gateawaynya 10. klik ok untuk verifikasi. 11. Tes koneksi dengan command PING pada command prompt,bila terhubung maka komputer komputer tersebut siap berkomunikasi dalam jaringan Ad-Hoc secara Pear to pear.

Bootable Usb Flash disk untuk 2 sistem operasi

Seiring berjalannya waktu, komputer atau laptop biasanya akan menjadi berat dan lambat. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti: terlalu banyak aplikasi yang terinstal, registry yang sudah tidak optimal karena sering install dan uninstall, atau bahkan ada file system yang corrupt karena terkena virus atau trojan.
Dalam beberapa kasus, masalah-masalah tersebut bisa diselesaikan satu persatu secara parsial. Namun tidak jarang juga, masalahnya sudah sedemikian kompleks sehingga cara terbaik untuk menyelesaikannya adalah dengan install ulang OS. Bagaimanapun, adalah suatu keniscayaan bahwa suatu saat laptop atau komputer perlu untuk di-install ulang sistem operasinya.

Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
Metode yang umum untuk meng-install ulang OS Windows adalah dengan menggunakan bootable CD/DVD Windows yang sudah ada. Namun hal ini ternyata menjadi masalah tersendiri khususnya bagi komputer atau laptop yang CD/DVD ROM-nya sudah rusak. Hal ini lumrah terjadi mengingat CD/DVD ROM memang perangkat yang relatif lebih mudah rusak. Selain itu, beberapa tipe netbook yang beredar sekarang  sengaja tidak dilengkapi dengan DVD ROM untuk menekan harga jual. Lalu bagaimana mereka bisa melakukan install ulang? Apakah harus membeli DVD external?
Untungnya sejak beberapa tahun yang lalu, motherboard komputer/laptop/netbook sudah dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan untuk melakukan booting dari USB. Dengan adanya fitur ini maka menjadi memungkinkan untuk melakukan booting dari USB Flash Disk (UFD). Tentu saja UFD perlu kita siapkan sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk keperluan ini. Di artikel ini akan dibahas mengenai cara untuk membuat Bootable UFD untuk Windows 7 dan Windows XP.
WINDOWS 7
Yang dibutuhkan:
  1. Source Installer Windows 7. Kalau source Anda berbentuk DVD maka Anda butuh DVD ROM (bagi yang tidak punya bisa pinjam DVD ROM external ataupun pinjam laptop/komputer teman yang DVD ROM-nya masih bagus, hehe..).  Kalau source Anda berbentuk ISO maka Anda tidak perlu DVD ROM lagi tentunya.
  2. UFD minimal 4G. Kalau Source Installer Windows 7 Anda sudah include Service Pack 1, kemungkinan 4G tidak cukup jadi Anda butuh UFD yang lebih besar. Dalam contoh ini saya menggunakan UFD 8G.
  3. Cara ini hanya bisa dilakukan under Windows Vista atau Windows 7. Jadi jika OS yang sedang Anda gunakan adalah Windows XP maka Anda tidak bisa melakukan cara ini.
Langkah-langkahnya:
  • Siapkan dan colokkan UFD. Pastikan data-datanya sudah dibackup karena selama proses nanti UFD akan diformat.
  • Buka Start -> All Programs -> Accessories, lalu klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Jika muncul windows UAC klik saya Yes.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik DISKPART lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik LIST DISK lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Perhatikan letak UFD Anda ada di Disk nomor berapa. Dalam ilustrasi di atas terlihat bahwa UFD saya ada di Disk nomor 2. Sehingga selanjutnya ketik SELECT DISK 2, lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik CLEAN lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik CREATE PARTITION PRIMARY lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik SELECT PARTITION 1 lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik ACTIVE lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik FORMAT FS=NTFS lalu tekan Enter. Selanjutnya tunggu sampai proses format selesai 100%.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik ASSIGN lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik EXIT lalu tekan ENTER. Sampai disini biarkan dulu window Command Prompt, jangan ditutup dulu karena nanti kita akan kembali ke sini lagi.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Siapkan Source Installer Windows 7 Anda. Jika dalam bentuk DVD masukkan ke DVD ROM, jika dalam bentuk ISO segera mount dengan aplikasi virtual drive yang Anda punya.
  • Perhatikan baik-baik direktori atau drive letter tempat Source Installer Windows 7 tersebut. Dalam contoh ini punya saya ada di drive E.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Kembalilah ke window Command Prompt lagi. Sekarang kita ingin masuk ke direktori tempat Source Installer Windows 7 tersebut (dalam contoh ini ada di drive E). Jadi ketik E: lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik CD BOOT lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Perhatikan baik-baik drive letter UFD Anda. Dalam contoh ini UFD saya ada di drive I. Jadi ketikkan BOOTSECT /NT60 I: lalu tekan Enter (seumpama UFD Anda ada di K, maka perintah yang harus diketik adalah BOOTSECT /NT60 K:).
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Window Command Prompt sekarang sudah bisa ditutup. Selanjutnya tinggal meng-copy semua file yang ada di Source Installer Windows 7 ke UFD Anda.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketika akan digunakan jangan lupa untuk men-set BIOS supaya bisa melakukan booting dari USB.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
WINDOWS XP
Yang dibutuhkan:
  1. Source Installer Windows XP. Kalau source Anda berbentuk DVD maka Anda butuh DVD ROM (bagi yang tidak punya bisa pinjam DVD ROM external ataupun pinjam laptop/komputer teman yang DVD ROM-nya masih bagus, hehe..).  Kalau source Anda berbentuk ISO maka Anda tidak perlu DVD ROM lagi tentunya.
  2. UFD minimal 2G.
  3. Download file MYA.zip di sini. File tersebut berisi folder MYA yang didalamnya ada 3 aplikasi penting yaitu BootSect, PeToUSB, dan USB_Prep8. Extract folder MYA ke harddisk Anda. Dalam contoh ini folder MYA saya extract ke (D:).
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
Langkah-langkahnya:
  • Masuklah ke D: -> MYA -> PeToUSB_3.0.0.7 lalu klik kanan PeToUSB dan pilih Run as administrator.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Bila muncul window UAC klik saja Yes.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Akan muncul window PeToUSB. Pastikan Anda mencontreng dan mengisi pilihan seperti yang dilingkari merah dibawah ini. Kalau sudah klik Start.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Akan ada konfirmasi continue. Klik Yes.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Akan ada peringatan sekali lagi. Klik Yes.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Setelah format selesai, klik OK.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Buka Start -> All Programs -> Accessories, lalu klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Jika muncul windows UAC klik saya Yes.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik D: lalu tekan Enter. Selanjutnya ketik CD MYABOOTSECT kemudian tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Perhatikan baik-baik drive letter UFD Anda. Dalam contoh ini UFD saya ada di drive G. Jadi ketikkan BOOTSECT /NT52 G: lalu tekan Enter (seumpama UFD Anda ada di K, maka perintah yang harus diketik adalah BOOTSECT /NT52 K:).
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik CD.. lalu tekan Enter. Selanjutnya ketik CD USB_PREP8 kemudian tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik USB_PREP8 kemudian tekan Enter. Akan muncul beberapa keterangan. Tekan saja sembarang tombol.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Selanjutnya akan ada beberapa jenis pilihan. Sebelumnya siapkan dulu Source Installer Windows XP Anda. Jika dalam bentuk DVD masukkan ke DVD ROM, jika dalam bentuk ISO segera mount dengan aplikasi virtual drive yang Anda punya.
  • Ketik angka 1 lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Pilih drive tempat Source Installer Windows XP Anda berada.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketika angka 3 lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Masukkan drive letter UFD Anda. Karena tadi UFD ada di drive G maka ketikkan G lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Ketik angka 4 lalu tekan Enter. Selanjutnya akan muncul konfirmasi apakah Anda yakin untuk melakukan format. Ketik saja Y kemudian tekan Enter.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Tunggu sampai proses format selesai. Lalu tekan sembarang tombol.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Program akan melakukan proses, tunggu saja beberapa saat. Jika sudah muncul tampilan seperti di bawah ini tekan saja sembarang tombol.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Akan muncul window konfirmasi. Klik Yes dan tunggu beberapa saat sampai proses selesai.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Jika sudah selesai, akan muncul window Change Migrate seperti di bawah ini. Klik saja Yes.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Klik Yes lagi untuk Unmount Virtual Drive.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Setelah itu tekan sembarang tombol dua kali dan UFD kini sudah siap untuk digunakan.
  • Ketika akan digunakan jangan lupa untuk men-set BIOS supaya bisa melakukan booting dari USB.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
  • Untuk booting pertama kali pilih option nomor satu (TXT Mode). Setelah membuat partisi dan format harddisk serta copy file, komputer/laptop akan restart. Kali ini pilih option nomor dua (GUI Mode).
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image
Demikian penjelasan untuk membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP. Semoga bisa membantu Anda, khususnya bagi yang tidak memiliki DVD ROM. Selamat mencoba!